Sabtu, 01 Desember 2018

MENIKMATI PERAN

Menjadi ibu itu tantangannya super kompleks, terutama saat membersamai anak dalam pertumbuhannya. Sesuatu yang baru, atau tempat yang baru menjadi semacam uji nyali untuk anak. Di sisi lain menjadi ketakutan bagi ibu bagaimana anak menghadapinya, oleh karena itu penting untukku mengenalkan sesuatu yang baru sekaligus memberikan edukasi dalam tumbuh kembangnya. Saya rasa sangat eman untuk melepaakan masa-masa berharga ini.

Jadwal renang kali ini yang biasa di Griya Alvita pindah ke Kolam Renang UNY. Ini tempat yang pertama kalinya dikunjungi, pun melepaskan anak di tempat ini tidak bisa. Bukan karena tidak tega, tapi karena rawan untuk anak-anak yang rasa ingin tahunya lebih tinggi. Kolam renang dengan 4 lokasi memiliki kedalaman yang bervariasi yaitu 50 cm, 1 m, 1-5 meter, dan 7 m. Inilah yang riskan untuk anak-anak mengingat usianya yang baru 10 tahun pasti ingin mencoba segala sesuatu yang baru.

Akhirnya dengan berbesar hati sejenak meletakkan pekerjaan yang seharusnya pagi ini selesai, demi mendampingi dan mengawasi keamanannya.

Selesai renang, dilanjutkan dengan mencoba tempat baru yang sangat ingin dikunjungi anak lelakiku, Masjid UGM. Sejak keberangkatan menuju kolam renang tadi pagi, menara masjid yang menjulang tinggi cukup menarik perhatiannya. Sekilas menjelaskan bahwa masjid itu sangat indah. Ketertarikannya menjadi peluang besarku, sehingga selain keinginan menjelajahi tempat baru, ingin rasanya mengenalkan suasana masjid di Jogja satu per satu. Menyiapkannya menjadi seorang imam kelak di masa depan.

Ingin menjadikan hatinya terpaut pada masjid, yang kelak menjadi penolongnya di padang Mahsyar. Kadang sebagai seorang ibu, aku merasa menjadi orang yang sangat keras dan tidak sabaran, tapi aku ingin dia tahu kelak suatu hari bahwa semua yang kulakukan adalah untuk mendidiknya dan untuk kebaikannya.

Sebenarnya aku sangat ingin fokus untuk mendampinginya menghadapi tantangan zaman, dimana saat ini semakin banyak hal yang riskan yang mempengaruhi dalam tumbuh kembangnya, namun kondisi tetaplah menuntutku harus pandai membagi waktu. Aku ingin menikmati waktu untuk membersamainya sekaligus sebagai wanita karir. Keseimbangan yang sangat sulit dicapai tanpa gigih dan disiplin untuk menjalankan komitmen tersebut.

Laa haula walaaa quwwata illaa billah.