Masih tentang pembelajaran tahun lalu, tahun 2016 yang penuh hikmah. Banyak hal yang dapat kuambil tentang hidup. Bagaimana menjadi pribadi untuk mendengarkan sebelum memberikan pendapat, lebih kepada tidak menghujat, mengontrol emosi, perilaku dan perkataan karena setiap sesuatu pasti ada alasan, seperti apapun alasan itu. Ini akan memberikan nyaman pada orang lain, terutama orang-orang terdekat.
Belajar untuk lebih santun dalam berperilaku dan bertutur kata, karena setiap orang tidak suka untuk diperlakukan kasar. Kelembutan hati dan perilaku yang harus dijaga, sebagai teladan untuk anak-anakku. Kelembutan hati juga lah yang membantuku untuk lebih peka dan memahami tentang orang lain, tentang kondisi sekitar, mengasah intuisi sehingga melangkah tepat di jalur yang Dia inginkan.
Tahun lalu juga mengajarkanku untuk lebih banyak mendengarkan, lebih banyak melihat, sedikit berbicara. Mencoba untuk menyelaraskan hati, pikiran dan perilaku. Lebih peka dengan hati. Hati sebagai indikator, jika rasa nyaman yang didapat, hati masih berada dalam koridor. Namun jika hati merasa tidak nyaman dan resah, pasti ada sesuatu yang salah. Rosululloh Saw. bersabda, “Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal darah. Jika segumpal darah itu baik, maka baiklah seluruh tubuh. Namun, jika segumpal darah itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah hati.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Juga mengajarkanku bagaimana untuk lebih rendah hati, karena tidak semua yang dapat dilakukan dan dimiliki tanpa izinNya. Maka menyadarkan hati padaNya membuatku lebih nyaman, tidak lagi merasakan kehilangan. Setiap laku dan pikir akan diminta pertanggungjawaban, maka harus dijaga agar tidak membuatNya kecewa. Sebagai bentuk rasa syukur adalah tetap menjalani kehidupan dengan baik, dengan ridhoNya.
Kehilangan, rasa kehilangan yang terlalu sering mengajarkanku untuk ikhlas. Aku hanya memenuhi takdirNya, yang membawaku pada muara yang menjadi kehendakNya. Tiap yang datang pasti akan pergi, itu sunnatulloh yang harus selalu aku pahami agar selalu siap melepas apa yang datang. Aku masih harus banyak belajar, tentang kehidupanku yang seperti apa yang menjadi kehendakNya...
Selamat datang tahun 2017, semoga lebih banyak lagi mengajarkanku tentang hidup...............