Selasa, 19 Juni 2018

Dua Helai Rambut Putih

Berkaca, bisa menjadi rutinitas baik untuk melihat diri sendiri. Seperti pagi ini, rutinitas sebagai perempuan melihat kekurangan fisik diri sehingga bisa membenahinya. Wajah, biasanya yang pertama 'dibenahi', kemudian rambut panjang yang dirapikan.

Kali ini dikejutkan dengan dua helai rambut putih yang sempat menghiasi kepala diantara ratusan helai rambut hitam. Terkejut? Iya memang. Kenyataan yang dihadapi tentang usia yang semakin menua. Cukup dua helai rambut putih, Dia telah mengingatkan banyak hal.

Usia diri yang semakin menua, sudah sejauhmana kebaikan yang dirintis? Dari kebaikan itu, berapa banyak yang sebenarnya menjadi kebaikan sesungguhnya (amal yang diterimaNya)? Sampai kapan lagi nyawa ini 'menemani' sang raga? Bagaimana nanti ketika 'pulang' menghadapNya?

Dua helai rambut putih cukup sebagai pengingat. Pengingat bagaimana harus menjalani hidup yang baik, pengingat masa usia, pengingat banyak keburukan yang harus ditobati. Dua helai rambut putih cukup sebagai pengingat untuk merapatkan hati padaNya.

Senin, 18 Juni 2018

Habit (Kebiasaan)

Pagi ini mendapat hasil obrolan keren bersama ibu. Sebelum subuh berdua di dapur, sambil menyelesaikan pekerjaan 'domestik'. Seperti biasa, memasak air untuk minum adalah hal pertama di dapur. Meski stok aqua banyak, namun berbeda dengan ibu. Beliau tidak bisa meminum air yang hanya disterilisasi dari pabrikan, sehingga memang harus menyediakan air matang di rumah (efek minum air suling membuat ibu pilek :)).

Lanjut dengan hasil obrolan, sebenarnya hanya tentang kucing. Tapi jika dianalisa memang benar bisa diterapkan di kalangan manusia. Beberapa hari ini rumah kami kedatangan kucing kecil, dengan warna bulu putih orange dan terlihat sangat bersih. Jarang-jarang ibu suka dengan kucing liar yang datang, tapi kali ini berbeda. Selain kebersihan bulu dan warnanya yang cantik, kucing ini dinilai tidak nakal. Maksud dari tidak nakal adalah tidak mencuri, tidak mengeong yang keterlaluan, atau buang air sembarangan (kucing ini bahkan buang air pergi ke kamar mandi).

Berlanjut dengan air yang direbus untuk air minum, karena masih panas maka harus didinginkan dan hanya diletakkan di panci. Aku teringat kucing sahabat yang kadang minum air dimanapun sehingga harus menutup setiap panci yang berisi air.

"Kok tidak ditutup, Bu? Nanti diminum kucing", kataku
"Tidak mungkin, kucing itu biasa minum di kamar mandi", kata ibu.
"Hewan saja bisa dinilai kebiasannya", batinku

Bagaimana dengan kita yang manusia? Harusnya bisa lebih membiasakan diri dengan berbagai hal baik. Kebiasaan akan menjadi sebuah karakter, hal inilah yang akan dinilai orang lain. Bukan karena pamrih, tetap mendasarkan niat karenaNya dan menjauhi diri dari riya', tapi karakter ini penting dalam berbagai sendi kehidupan sebagai penunjang tugas manusia sebagai khalifah di bumi.


Rabu, 06 Juni 2018

Genapkan Agamaku

Aku adalah perempuan
Tapi aku meminangmu
Bukan karena putus asa
Tapi untuk menjaga kehormatanku
Diantara milyaran lelaki di dunia, hatiku terpaut padamu
Maka, maukah kau menikah denganku?

Aku adalah perempuan
Tapi aku tidak berhenti berikhtiar
Untuk menggenapkan agamaku
Separuh agama yang akan kulalui bersamamu
Sabar dan syukur

Aku adalah perempuan
Dengan tangis rindu menunggumu pulang
Mimpi sederhana menjalani masa hidup bersama