Novel berjudul
“Musim Semi di Wyoming” ini merupakan novel lama yang diterbitkan tahun 2003
oleh Penerbit PT. Syaamil Cipta Media dengan tebal 198 halaman. Novel ini ditulis
oleh Nurbaiti dengan nama pena Hikaru (Bercahaya). Hikaru lahir di Depok pada
tanggal 8 Mei 1982 dan merupakan anggota Forum Lingkar Pena wilayah Bandung.
Karya pertamanya berhasil masuk majalah Annida saat usianya 18 tahun.
Novel ini mengisahkan
tentang ke-Islaman dua orang detektif Kepolisian Los Angeles, Larry dan Frank.
Akan tetapi jauh sebelum mengenal Islam, keduanya sangat membenci Islam. Bahkan
Larry adalah ateis yang memandang bahwa semua agama sama, ritual usang yang
hanya sebatas surga neraka, sedangkan Frank selalu berbuat anarkis terhadap
hal-hal yang berbau Islam seperti menganggap bahwa semua muslim adalah
penghianat dan teroris. Frank juga tak segan-segan membakar Al Qur’an jika
melihatnya.
Selama menjadi detektif
Kepolisian dan belum mengenal Islam, sepak terjang keduanya mampu memecahkan
berbagai masalah kriminal. Kasus terbesar yang dihadapi mereka adalah serangkaian
pembunuhan pada beberapa pengusaha dan aparat penegak hukum. Setiap korban
pembunuhan menerima ancaman sebelum dibunuh, dan Larry menjadi salah satu orang
yang menerima surat ancaman tersebut.
Larry memiliki sifat
yang dingin, pendiam, tertutup, namun cerdas. Satu-satunya kelebihan Larry yang
tidak dimiliki detektif atau petugas Kepolisian lainnya adalah kemampuan ingatan
fotografik, mengingat detail berbagai peristiwa. Berbeda dengan Frank yang
cenderung ekspresif, impulsif sehingga sering bertinda ceroboh. Frank dikenal
sebagai pribadi yang blak-blakan, cenderung mengungkapkan segala sesuatunya
dengan gamblang, termasuk mengenai kesukaan dan ketidaksukaan. Kedua rekan ini
saling mengisi dengan berbagai karakter yang mereka miliki.
Sikap dan sifat Larry
yang pendiam dan tertutup bukan tanpa sebab. Masa lalunya yang kelam membuatnya
menutup diri dari lingkungan. Ketika masa kecilnya, Larry hidup bahagia dan
tinggal di Wyoming bersama orang tuanya dengan berbagai kemewahan yang
dimilikinya, bahkan ayah Larry, Mr. Watson adalah pengusaha paling kaya ke-3 di
New York. Akan tetapi, di tengah-tengah kebahagiaannya Larry kecil harus
kehilangan orang tuanya yang meninggal dalam kecelakaan pesawat. Larry kecil
melihat langsung mayat kedua orang tuanya yang telah ditemukan. Setelah itu
Larry kecil dalam pengasuhan bibinya yang otoriter, Mrs. Lindsay. Pengasuhan
yang bertolak belakang dengan orang tuanya yang membuat Larry keci berontak dan
menyebabkannya dimasukkan dalam sekolah asrama yang disiplin dengan hukuman
fisik jika dianggap membangkan. Berbagai kemampuan harus Larry pelajari dan
kuasai sebagai pewaris tunggal perusahaan ayahnya. Akan tetapi Larry memilih
meninggalkan perusahaan dan memilih bekerja di Kepolisian, meski ditentang oleh
bibinya yang selalu sinis mengenai pekerjaan Larry yang beresiko tinggi.
Sebelum berpartner
dengan Frank, Larry memiliki partner dengan Gary. Kasus yang membuatnya
hidupnya semakin rumit. Larry berhadapan dengan Steve, yang merupakan adik
kandung partnernya . Larry terpaksa membunuh Steve karena merasa terancam,
namun inilah yang memicu rasa bersalah besar pada Gary. Terlebih dalam suatu
peristiwa, Gary dan Larry mengalami ledakan mobil yang sengaja dilakukan
pembunuh. Gary meninggal dan Larry mengalami patah tulang rusuk yang hampir
menyobek jantungnya. Luka dalam yang cukup serius itu tidak sebanding dengan
dibebaskannya pembunuh Gary. Rasa bersalah besar tidak mampu mengungkapkan
identitas pelaku pembunuh Gary, terbunuhnya adik Gary oleh tangannya sendiri,
bayangan orang tua yang ditemukan meninggal, kerasnya Mrs. Lindsay dalam
mendidik membuatnya sering mengalami gangguan kepala, terlebih karena memiliki
ingatan fotografik yang kuat sehingga tidak mampu melupakan berbagai peristiwa
buruk yang menimpanya padahal snagat ingin. Hal tersebut membuat Larry
ketergantungan dengan obat penenang bersifat narkotik. Bahkan pekerjaan yang
dilakukannya hanya sebagai pelarian untuk melupakan ingatan buruk, meski
setelah selesai tugas akan teringat kembali berbagai peristiwa buruk yang telah
menimpanya.
Larry dikenal sebagai
detektif yang cerdas dengan berbagai penghargaan, dan Frank yang menjadi
partner Larry setelah Gary sangat bangga. Akan tetapi sikap Larry yang dingin dan
tertutup membuat Frank jengah dan akhirnya membujuk Larry untuk berlibur
sekaligus terapi di tempat kakak tiri Frank, Julia. Mulai disinilah Larry
dengan dukungan Frank, Julia, serta pelayannya yang setia, George untuk
menghentikan penggunaan obat penenang yang pernah dikonsumsi Larry karena
berbahaya.
Kasus terbesar yang
dihadapi Larry dan Frank adalah serangkaian pembunuhan pada beberapa pengusaha
dan aparat penegak hukum yang mengantarkannya mengungkap sosok pembunuh dibalik
kematian Gary. Sebuah tim yang beranggotakan 2 agen kepolisian yaitu Larry dan
Frank, serta anggota FBI, Jim dan Jane dibawah tanggung jawab Larry
menanganinya. Kasus tersebut yang membuatnya menerima lima tembakan di kakinya,
dan 1 di pelipisnya belum membuahkan hasil, akan tetapi kasus ditutup setelah
menganggap sang pembunuh telah meninggal karena ledakan mobil dan masuk jurang.
Setelah kasus tersebut ditutup, justru Larry yang menerima surat ancaman. Frank
sebagai partnernya pun tidak mempercayainya.
Tembakan yang diterima
Larry di kakinya menyebabkan kelumpuhan, namun tidak ada yang berani memberitahu
bahwa kenyataan sesungguhnya pada Larry. Hal yang dapat mereka lakukan hanyalah
menyemangatinya, dan ketika keluar dari rumah sakit Larry harus bekerja di
belakang meja. Ketika semua staf Kepolisian sepakat untuk tidak menyinggung
kelumpuhan Larry, satu orang anggota yang merasa tidak suka, Craig, sengaja
membocorkan apa yang dialami Larry, dan baru Larry menyadarinya.
Konflik baru mulai
menyeruak. Larry merasa sedih, kecewa, marah, dan berbagai emosional lainnya
dengan semua yang dikenalnya di Kepolisian yang menyembunyikan rahasia,
terutama Frank. Dia merasa hina dan direndahkan, bahwa kelumpuhannya membuat
orang kasihan padanya. Jika konflik-konflik sebelumnya Larry mampu menghadapi
dan survive, namun tidak kali ini.
Perasaan denial, penolakan bahwa kini
berakhir di kursi roda selalu membuat Larry merasa perlu membuktikan 0bahwa ia seperti
dulu, yang kuat, tangguh, dan dapat diandalkan dimanapun. Perasaan tidak nyaman
dan direndahkan membuat Larry mengundurkan diri dari Kepolisian. Ia merasa harus
mencari sesuatu untuk mengobati luka-lukanya, luka hatinya. Ia kembali ke
Wyoming dan mulai tinggal di rumahnya.
Satu minggu kemudian
Larry dan George mengunjungi New York, dan disanalah ia mulai mengenal Islam.
Ketidaksengajaannya melihat mantan anggota timnya terdahulu, Mary Olson,
membuatnya penasaran dengan penampilan barunya, dan tepat pada hari Jumat ia
melihat sebuah bangunan dimana Mary masuk sebuah Islamic Center. Khutbah Jumat membuatnya tertarik dengan Islam
meski masih mendengarkan dari kejauhan. Ia merasa menemukan apa yang selama ini
dia cari, penjelasan tentang keadilan, surga negara, alasan kenapa ia
dilahirkan di dunia yang dulu dikutuknya merasa mendapat jawaban. Hingga akhirnya
syahadat di Islamic Center tersebut
menjadi pertanda Larry resmi seorang muslim.
Meskipun ke-Islamannya masih menjadi pertentangan dari
berbagai orang yang dicintainya, seperti Frank dan Mrs. Lindsay, namun Larry
selalu mendoakan kelak mereka akan menyusul menjadi muslim. Dalam perjalanan
mualafnya, ia mulai kembali diteror oleh pembunuh dan harus kembali menjadi
anggota Kepolisian untuk menangkapnya. Pada akhirnya, pembunuh semua pengusaha,
termasuk Gary, partnernya, dapat ditangkap. Pembunuh yang merupakan seorang
psikopat, Scot, yang memiliki kelainan jiwa dan sangat menyukai melihat
kematian korban-korbannya. Motifnya adalah semua yang menjadi korbannya adalah
pem-bully di masa sekolahnya yang
akhirnya menanamkan dendam. Scot telah menjadi tahanan rumah sakit jiwa selama
lima tahun dan berhasil kabur, sejak saat itulah ia merupakan pembunuh berdarah
dingin. Larry meninggal 2 minggu kemudian setelah menikah dengan Mary karena
sakit kanker otak, juga kecelakaan yang disengaja oleh agen FBI yang anti
Islam. Kepergiannya meninggalkan wasiat untuk menikah dengan Mary dan
mewariskan sebagian kekayaannya.