Sabtu, 31 Desember 2016

Perjalanan Hati (1)

Ini tentang perjalanan hati...Tak terasa sudah setahun untuk menjalani titik mula itu. Proses berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan hati, dengan masalah, dengan semua hal yang berseberangan yang tidak mudah, justru menempaku untuk menjadi wanita tangguh dan kuat. Banyak masalah yang justru mendewasakanku.

Mencoba memahami apa yang diinginkan Tuhan atas hidupku. Refleksi di penghujung tahun ini membawaku pada muara yang semakin dekat denganNya. Bukan hal yang mudah menjalaninya sendiri, tapi aku yakin Tuhan mencoba menyapaku lewat berbagai ujian hidup. Aku sedang ditempanya menjadi pribadi yang lebih bernilai dan berharga, tidak hanya di mata manusia, tapi bagi makhlukNya. Menjadi manusia yang bermanfaat karena "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain".

Bertemu dengan orang-orang dengan berbagai karakternya. Aku belajar dari mereka, belajar bagaimana untuk bertahan hidup, tidak tergerus arus. Belajar untuk menjadi selalu baik, meski orang tidak selalu baik. Ingatkah pepatah bahwa, "Tetaplah menjadi baik, jika beruntung maka kamu akan menemukan orang lain, atau ditemukan orang baik." Aku merasa bahwa selama aku mengikuti 'garis' itu maka aku menemukan orang-orang yang baik.

Selama setahun ini, aku telah menemukan orang-orang yang dengannya aku yakin bahwa hidupku penuh dengan keberuntungan. Pemahaman beruntung bagiku bukanlah aku memiliki karir yang bagus, harta melimpah, keluarga yang selalu bahagia, bukan itu. Aku beruntung bahwa selama aku bernafas selama ini, aku masih bisa berbuat untuk orang lain, aku masih bisa bermanfaat untuk orang lain. Siapa tahu itulah tabungan akhiratku. Tidak hanya itu, aku adalah seorang ibu, yang dengan segala hal yang kulakukan pasti akan berimbas pada orang-orang terdekatku, seperti anak-anakku.

Harapanku adalah, kebaikan yang kutanam saat ini, membawa kebaikan bagi anak-anakku kelak. Apa yang kutanam sekarang, kelak anak-anakku lah yang menuainya. Hal sederhana yang ingin kulakukan selama hidupku. Dan untuk tahun-tahun berikutnya, aku berharap selalu menjadi ibu yang baik untuk anak-anakku... Aamiin.

Tentang Komitmen

Setiap pasangan pasti menginginkan suatu komitmen yang jelas, bagaimana kedepannya mereka menjalani hubungan. Komitmen tidak hanya sebatas bagaimana bisa selalu bersama, lebih dari itu, merupakan kesepakatan bagaimana 'menjalani' kehidupan bersama demi meraih hasil positif bagi kedua belah pihak.
Tidak selalu harus bersama, menjalani komitmen yang terpenting adalah win win solution bagi kedua belah pihak. Long Distance Relation tidak menjadi hambatan ketika keduanya bisa menjalankan kesepakatan bersama yang telah dibuat. Waktu bersama yang hilang bukan masalah ketika masing-masing berusaha memberikan yang terbaik. Jadi kedewasaan sangat diperlukan untuk menjalin komitmen dengan LDR.
Komitmen tidak hanya untuk saat ini, tapi untuk jangka panjang. Satu tahun, 2 tahun, 3 tahun, hingga menua bersama. Jadi apa yang bisa kita berikan untuk pasangan demi membangun hubungan hingga kedepan.

Kamis, 07 Januari 2016

Untukku dan Untukku

Tuhan...kumohon dia untukku ya...
Lima tahun mengenalnya, dia masih terlihat mengagumkan untukku
Masih terlihat hebat di mataku

Apapun yang terjadi padanya...tidak mengubah penilaianku
Pada akhirnya..aku memilihnya, dan memutuskan menunggunya

Sepotong kenangan, dengan senja yang berkabut..ditemani secangkir cappucino, duduk bersamanya dengan easy conversation tak kan pernah bisa tergantikan oleh apapun
Dan...Aku masih menunggunya untuk episode-episode berikutnya.

Yogyakarta, 7 Januari 2016

Senin, 04 Januari 2016

Malaikat Tak Bersayap

Masih tentang perjalanan menuju Bandung
Kereta yang menyajikan banyak kisah
8 jam bukan waktu sebentar...dan sepanjang malam adalah waktu yang pas untuk merenung

Sebelah kiri ada sekeluarga, warga Indonesia Timur jika dilihat dari ciri fisiknya
Suami istri dengan kedua anaknya, laki-laki dan perempuan yang masih kecil.
Masih sangat kecil, kurang lebih 3 tahunan dan baru aktif-aktifnya
Sudah menginjak hampir dini hari, namun kedua bocah itu tetap berlarian sambil tertawa
Tanpa menghiraukan sekitar yang sudah banyak tertidur pulas
Pun kami semua tidak terganggu dengan ocehan mereka
Si ibu terlihat kelelahan, terkantuk-kantuk dan tertidur di kursi dengan tertunduk
Sementara sang Ayah terlihat sabar menunggu dan merjaga anak-anak mereka bermain
Dan kadang-kadang si anak perempuan menepuk bahu ibunya sambil memanggil "Mama..mama"
Si ibu dengan berat membuka mata dan menyapa sejenak panggilan si anak, kemudian tertidur lagi
Sempat terdengar keluhan jika sakit kepala, tapi kadang tetap berusaha terjaga ketika si anak menyapa...

Di kursi lain...terlihat seorang ibu dengan bayi mungilnya, dan juga anak kecil sekitar 3 tahunan
Si anak yang besar pun masih asik terjaga, meski tidak seheboh si anak sebelah
Si ibu sambil kadang menyusui, menjaga kedua anaknya dengan sabar, terkadang matanya terpejam
Terlihat guratan lelah dalam wajahnya
Sang suami yang duduk di kursi sebelah pun tertidur, namun terlihat siap ketika si ibu membutuhkan bantuan

Sepanjang malam mengamati mereka....sejenak teringat sosok orang tua nun jauh disana
Terutama ibu
Akhirnya aku paham, kenapa seorang ibu yang mengasuh anaknya berada dalam doa para malaikat
Betapa berat perjuangan mereka
Ibu, mengandung, mengasuh, merawat dan membesarkan anak-anak dengan sabar dan kaasih sayangnya
Sang ayah, yang meskipun tidak mengandung, namun dalam diri si anak mengalir darah sang ayah
Menafkahi dan merawat
Amazing people...

Dan bersyukurlah kita yang masih dianugerahi kedua orang tua lengkap
Bersyukur untuk perjuangan mereka
Mendoakan dan mencium tangan mereka
Karena kita tidak pernah tahu sampai kapan, ketika pulang kita masih menemukan mereka....

Dan...perjalananku pun masih menemukan banyak kisah dan cerita
Akan selalu ada hikmah ketika berusaha membuka hati, tidak sekedar melihat dengan mata
Karena yang tak terlihat dengan mata, hanya dapat dilihat dengan hati....

Minggu, 03 Januari 2016

Satu Langkah Awal

Memulai babak baru di awal 2016
Belajar dari banyak kisah di 2015
Pada akhirnya menemukan banyak hal yang harus ditata ulang, berubah fokus dan konsep yang harus dimatangkan
Banyak hal dan PR yang perlu dicapai dan menjadi prioritas
Mulai "meletakkan" hal-hal yang tidak penting
Mulai fokus pada resolusi baru


Tahun 2015 juga mengajarkan, ada orang-orang yang pantas dan tidak pantas berada dalam album kehidupanku
Sebagian harus hengkang meski tidak mau atau..."Get out from my life"
Sebagian harus dipertahankan meski harus pergi...."Stay with me"
Itu semua hasil seleksi 
Pada akhirnya diri sendirilah yang menentukan, siapa yang akan dipertahankan

Menemukan orang-orang yang berharga dan memang tetap menghuni hati 
Yang penting adalah...hati akan tetap mengingat meski tidak bersama secara fisik
Itu artinya, mereka tidak akan pergi

So, welcome 2016

Yogyakarta, 3 Januari 2016