Sabtu, 06 November 2021

SECUKUPNYA, SEKEDARNYA

Salah satu pendidikan yang diwariskan orang tua pada saya adalah hidup itu harus nerimo ing pandum, jangan serakah. Istilah Jawa itu sangat lekat dalam kehidupan kami, terutama yang terkait dengan materi. Bapak dan Ibu hidup prihatin meski memiliki materi yang lebih dari cukup, karena menyadari bahwa kelak harta yang diperoleh dan digunakan akan dihisab, sehingga orang tua memiliki mindset menggunakan harta untuk pendidikan dan sosial, untuk kehidupan sehari-hari itu secukupnya, sekedarnya, sewajarnya.

Hidup Bapak dan Ibu saya dari kecil prihatin dan berjuang. Seiring waktu, perekonomian pun membaik sehingga materi bukanlah masalah bagi orang tua. Akan tetapi karena mindsetnya "secukupnya, sekedarnya" maka tidak mengambil banyak dari apa yang sudah Alloh berikan. Keseharian tetap berusaha mengontrol penggunaan dana agar tidak digunakan sia-sia, selebihnya ditabung. Selain itu, orang tua selalu berpesan bahwa tidak perlu berharap warisan, materi, atau apapun dari orang lain. Hal ini menjadikan kami selalu berusaha memenuhi kebutuhan sendiri tanpa meminta sama orang lain. "Cukup minta sama Alloh", begitu kata Ibu.

Hingga saat ini, pendidikan itu tetap terpatri. Kalau bisa memberi, dan usahakan tidak meminta pada orang lain. Sesusah apapun, simpan rasa susah dan tetap bersyukur. Di dunia ini, kita mengambil secukupnya dan sekedarnya saja.

 

4 komentar: