Rabu, 04 Oktober 2023

PEOPLE PLEASER

Pernah mendengar istilah "people pleaser"? Istilah ini muncul dan erat kaitannya dengan bidang psikologi. Secara umum, people pleaser diartikan sebagai orang-orang yang selalu ingin menyenangkan orang lain dan berusaha memenuhi ekspektasi orang-orang di sekitarnya, bahkan sampai mengabaikan kepentingan diri sendiri. Ini tentu berdampak buruk dalam kehidupan seseorang karena tidak bisa mengelola mana prioritas dan hal penting yang seharusnya didahulukan. 

Orang-orang yang memiliki sikap people pleaser ini rentan dimanfaatkan karena tidak bisa menolak keinginan dan permintaan orang lain. Hal ini karena people pleaser cenderung tidak enakan, memiliki rasa bersalah yang tinggi, terlalu memperhatikan pendapat orang lain, rasa takut dan cemas jika tidak bisa menyenangkan orang lain, tidak independen, dan sebagainya. Dengan kata lain people pleaser tidak bisa berkata "tidak" atas keinginan orang lain. Hal ini membuat orang-orang people pleaser cenderung diremehkan, dan hanya menjadi alternatif. 

Dilansir dari merdeka.com, people pleaser memiliki beberapa ciri antara lain sulit mengatakan "tidak", terlalu memikirkan pendapat orang lain, merasa bersalah jika tidak bisa memenuhi keinginan orang lain, rendah diri, berusaha memenuhi kebutuhan orang lain dan mengabaikan diri sendiri, selalu meminta maaf, memiliki perasaan khawatir dan cemas jika orang lain tidak menyukainya, serta selalu setuju dengan pendapat orang lain.

Kenapa seseorang memiliki perilaku people pleaser? Masih dilansir dari sumber yang sama, perilaku people pleaser dipicu oleh beberapa alasan, antara lain harga diri yang buruk, merasa insecure, dan memiliki pengalaman masa lalu yang buruk.

People pleaser cenderung bersikap baik kepada siapa saja, berusaha memenuhi keingan orang lain, dan terlihat seperti "angel" di mata orang lain. Di sisi lain, dampak buruk pun dirasakan people pleaser seperti stres dan cemas karena harus selalu memenuhi ekspektasi orang lain, merasa lelah karena orang lain selalu mengambil keuntungan dan memanfaatkan dirinya sementara jika meminta tolong belum tentu orang lain dapat memenuhinya, pribadi tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak bisa memprioritaskan diri sendiri (tidak banyak waktu mengurus kepentingan diri sendiri karena terlalu memperhatikan orang lain), juga hidup dalam kepura-puraan demi dapat dianggap baik orang lain.

Menjadi people pleaser melelahkan bukan? Jadi, bagaimana untuk menghindari menjadi people pleaser? Beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Memahami bahwa menjadi baik memang wajib, tapi SELALU memenuhi harapan orang lain adalah hal yang tidak mungkin karena setiap orang memiliki kepentingan berbeda. Masih ingat cerita seorang ayah, anak, dan seekor keledai bukan? 
  2. Prioritaskan waktu untuk diri sendiri dan keluarga inti. Mengapa? Karena ketika kita jatuh, maka diri sendiri dan keluarga intilah yang bisa diandalkan. Masih ingat konsep "safety first" kan? Kita tidak akan menjadi kuat dan membantu orang lain sebelum kita sendiri yang kokoh.
  3. Diri sendiri harus punya tujuan dan goal yang jelas bagaimana menjalani hidup. Karena apa? Semakin bertambah usia, kita akan menyadari bahwa orang yang membutuhkan kita adalah anak dan generasi kita. Mereka yang berhak mendapat perhatian prioritas kita. Jika kita mampu mengkonsep tujuan dan goal hidup dengan jelas, maka hidup akan lebih terarah, waktu akan semakin efektif dan efisien, dan psikis dapat lebih sehat.
Itu dia sekelumit mengenai people pleaser. Sangat boleh dan wajib berbuat baik untuk orang lain, tapi ingat kapasitas dan prioritas diri, ya. Agar bisa menjalani hidup dengan sehat secara fisik dan psikis. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar