Senin, 23 April 2018

REMINDER: BERSABARLAH MENJADI IBU

Selalu ada introspeksi di setiap pekannya, hasilnya adalah perbaikan diri, baik sikap, pikiran, pengembangan potensi, dan sebagainya. Terlebih menjadi seorang ibu sekaligus tulang punggung yang memerlukan multitalent. Kehidupan pribadi orang lain tak menjadi penting kecuali hanya sekedar mengambil ilmu dan hikmah. Waktu menjadi sangat berharga, untuk anak, pekerjaan, dan menuntut ilmu.

Rangkaian aktivitas semakin padat, disisi lain mendidik menjadi fokus utama. Perlu kesabaran ekstra hanya sekedar memenuhi permintaan anak untuk membacakan buku, tetap membersamainya di sekolah meskipun teman-temannya tidak ditunggu, menjawab setiap pertanyaannya di sela-sela menjalankan pekerjaan, atau menyuapi meski sudah mampu makan sendiri (tentunya saat makan di rumah, yang teman-temannya tidak tahu karena sesungguhnya dia pemalu). Bahkan hanya memenuhi permintaannya untuk memetik talok yang di sekitar sekolah, saya lalukan. Ia sangat ingin membagi dengan teman-temannya yang jumlahnya 15 orang, yang artinya 15 biji dia perlukan. Saya paham bahwa bukan karena malas atau manja, dia hanya membutuhkan perhatian, dan ini adalah investasi yang sangat mahal. Dia merasa percaya diri dengan dukungan ibunya di sampingnya.

Saya tidak ingin anak saya menemukan kekosongan dalam diri ibunya, kehampaan dan kesepian hanya karena kesibukan pekerjaan ibunya. Saya tidak ingin mengisi hidupnya dengan kekecewaan karena abai ibunya. Saya tidak ingin dia merasa bahwa dirinya adalah beban buat saya. Saya tidak ingin kehidupannya penuh dendam karena masa kecil yang tidak seharusnya. Saya ingin dia merasa bahagia, dan bukan karena uanglah yang membuatnya bahagia.

Disinilah saya menempa kesabaran. Membangun hubungan ibu dan anak melalui berbagai aktivitas. Hal yang saat ini dilakukan adalah membacakan buku untuknya. Meskipun sudah lancar membaca, permintaan membacanya bukan berarti ditolak. Ini adalah salah satu pendekatan emosi antara ibu dan anak. Sejenak meletakkan pekerjaan, melambatkan ritme menyesuaikan dengan ritme anak. Melambat bukan berarti berkurang kualitasnya, tapi menjadi bagian 'menarik' ritme anak menjadi lebih tertata dan teratur. Anak akan merekam apa yang diberikan orang terdekat, maka ini adalah bekal untuk dia belajar, dari saya, ibunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar